SULSEL.KOMINFO.CO.ID
JAKARTA - Anggota DPR RI dan Ketua MPR RI ke-15 sekaligus Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo mengapresiasi pemutaran perdana film 'Anak Kolong'. Film 'Anak Kolong' mengambil setting tahun 90-an dengan kehidupan keluarga TNI-Polri di dalam asrama yang khas. Film ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda dalam menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai kebhinekaan.
"Film 'Anak Kolong' memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada audiensnya. Pesan yang ingin disampaikan antara lain nasionalisme, kebangsaan dan cinta tanah air, menyebarkan semangat persatuan, persahabatan dan kesetiakawanan, membangkitkan kembali kebanggaan sebagai putra-putri TNI/Polri dan meramaikan kembali literasi-literasi kebangsaan yang berkarakter," ujar Bamsoet usai menyaksikan pemutaran perdana film 'Anak Kolong' di Jakarta, Jumat malam (1/11/24).
Film 'Anak Kolong' dibintangi antara lain oleh Junior Roberts, Aisyah Aqilah, Antonio Blanco, Bonni Saputra, Suheil Bisyir, Rizky Hanggono dan William Roberts. Selain itu, sejumlah tokoh juga ikut serta bermain antara lain Bamsoet, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo serta Menteri Perindustrian RI sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI Agus Gumiwang Kartasasmita.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum & HAM ini menjelaskan, film 'Anak Kolong' bercerita mengenai karakter persahabatan remaja dengan latar belakang sebagai putra dan putri dari orang tua yang berprofesi sebagai TNI-Polri. Cerita berkembang seputar bagaimana kelima remaja tersebut bersahabat dan berjuang untuk menggapai cita-cita di tengah berbagai problematika khas remaja. Meskipun dikelilingi oleh dunia yang disiplin, anak-anak dalam film ini tetap harus berjuang untuk menemukan identitas diri dan kebahagiaan.
"Salah satu pesan moral yang paling menonjol dalam film ini adalah pentingnya nilai persahabatan. Persahabatan mengajarkan mereka untuk saling mendukung, berbagi suka duka, dan bersama-sama menghadapi tantangan yang ada. Film ini menunjukkan bahwa melalui kerjasama dan saling menghargai, mereka mampu mengatasi permasalahan yang tampaknya rumit, termasuk memaknai tentang arti ditinggalkan dan meninggalkan," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Politik dan Keamanan KADIN Indonesia ini memaparkan, pesan moral lainnya adalah tentang pentingnya bermimpi dan berjuang untuk mencapai cita-cita. Tokoh-tokoh dalam film 'Anak Kolong' menunjukkan bahwa meskipun mereka menghadapi berbagai tantangan, namun mereka tidak kehilangan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Film ini mengajarkan kepada penonton bahwa segala impian bisa tercapai dengan kerja keras, ketekunan dan keberanian.
"Film 'Anak Kolong' juga menyajikan tema toleransi dan penerimaan perbedaan. Di dalam cerita, karakter-karakter yang berbeda latar belakang dan karakter diperlihatkan saling memahami dan menghormati. Pesan ini sangat relevan di tengah masyarakat yang semakin beragam. Mengajak generasi muda untuk belajar menghargai perbedaan serta menjalin hubungan baik dengan teman-teman dari berbagai latar belakang yang ada," pungkas Bamsoet. (*)
Social Footer